Wayang Kulit Antareja saya ada dua Wanda,yang Pertama Antareja Wanda Joko/Muda yang kedua Antareja Wanda Naga.
Kedua Wayang tersebut saya beli dari Ki Dalang Kukuh Bayu Aji,Pageralang Banyumas.
Adapun Cerita dan Kisah tentang siapa itu Sang Raden Antareja, berikut adalah sedikit penjelasannya :
Antareja |
Antareja adalah putra sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Batara Anantaboga,
dewa bangsa ular. Perkawinan Bima dan Nagagini [ dalam lakon wayang '
Bale Sigolo-golo] terjadi setelah pandawa selamat dalam peristiwa
terbakarnya pesanggrahan waranawata yang dibuat kurawa untuk membunuh
pandawa
Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung.
Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia
memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca
pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini,
Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta.
Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat
dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan menggunakan Napakawaca, Antareja
menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah Subadra istri Arjuna.
Tiba-tiba muncul Gatutkaca
menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi
mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya
itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan
saling memperkenalkan satu sama lain.
Antareja Kreasi Hogianto |
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sumbadra Larung.
Antareja Wanda Naga |
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya
sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui
kematian. Anatareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap
senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang
mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh
bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali
kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan
berjalan di dalam bumi.
Anantareja memiliki sifat jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang
lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar
kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta. Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
Setelah dewasa Anantareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda. Ia meninggal menjelang perang Bharatayuddha atas perintah Prabu Kresna dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai Tumbal (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuddha.
demikian tentang Antareja
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar