Rabu, 31 Oktober 2012

GATHOTKACA

GATHOTKACA


Wayang Kulit Gathotkaca Koleksi saya ada beberapa diantaranya Gathotkaca Wanda Guntur ( Yasan SWG ),Gathotkaca Wanda Thathit Sepuh ( Yasan SWG ),Gathotkaca Wanda Thathit Bule ( YASAN AWS ) dan Gathotkaca Gagrag Banyumas ( Yasan Pak Rohayat,Cilacap ).

Gathotkaca Wanda Guntur
 Gathotkaca sendiri mempunyai banyak cerita diantaranya saat kelahirannya,saat dinobatkan jadi raja Pringgandani dan masih banyak lagi.
Biasanya dalam Seni Pewayangan ada lakon Banjaran Gathotkaca,yaitu cerita tentang awal kisah Sang Gathotkaca hingga Gugurnya.
Berikut ini adalah kisah BANJARAN GATHOTKACA :

Kisah ini diawali dengan kelahiran Gathotkaca yang merupakan putra Bima (Werkudara) dengan Dewi Arimbi, dewi Arimbi sendiri sebenarnya adalah putri raksasa/buta yang didandani oleh Dewi Kunthi sehingga menjelma menjadi perempuan cantik . Gathotkaca kecil diberi nama Tetuko oleh kakeknya, ada keganjilan dalam kelahirannya, yaitu tali pusarnya tidak bisa dipotong dengan alat apapun. Ternyata diketahui tali pusar Gathotkaca baru bisa diputus oleh Pusaka Kuntha. Batara Narada yang bertugas mengantar senjata ini ke Raden Arjuna (Paman Gathotkaca) malah mengantarnya ke Raden Karna karena kemiripan muka mereka. Karna merupakan saudara seibu arjuna yang karena takdir berada di pihak Kurawa, akhirnya terjadi pertarungan memperebutkan senjata Kuntha yang dimenangkan oleh Raden Karna. Arjuna hanya mendapatkan warangka/sarung senjata Kuntha. Karena warangkanya juga merupakan senjata ampuh maka tali pusar tetoku bisa putus juga, dan ajaibnya warangkanya menghilang, menyatu kedalam tubuh Tetuko.
Gathotkaca Wanda Thathit Sepuh

Batara guru memerintahkan Tetuko dibawa ke khayangan yang sedang dilanda peperangan dengan raja setan Kolopracono, bayi Gathotkaca yang masih merah dikirim ke medan pertempuran untuk melawan senopati musuh, ajaibnya meskipun ditusuk, digigit, dan dibanting, Bayi Gathotkaca tidak mengalami luka sedikitpun, senopati kolopracono yang marah protes ke Batara Guru bahwa bayi merah ini bukan lawan sepadan untuknya. Batara Guru pun berpikir kemudian bayi Gathotkaca yang masih merah dicemplungkan ke Kawah Candradimuka beserta pusaka/senjata seluruh dewa-dewa khayangan. Akhirnya keluarlah ksatria muda gagah perkosa eh perkasa dengan otot kawat balung wesi kulit waja sikut pethel garis linggis anu ceret (cuman mengkopas omongannya Ki Purbo  yang kemudian ditandingkan dan mengalahkan senopatinya kolopracono bahkan si kolopracono sendiri. Akhirnya khayangan menjadi pemenang peperangan good vs evil.
Cerita di fast forward sampai ke kisah percintaan 
Gathotkaca Wanda Thathit Bule

Gathotkaca-Dewi Pergiwa dimana dewi Pergiwa merupakan sepupu Gathotkaca, anak dari Arjuna. Ternyata, Lesmana Mandrakumara anak prabu Duryudana yang meskipun putra mahkota tidak memiliki kesaktian apapun juga jatuh cinta kepada Pergiwa dan mengadu ke Patih Sengkuni. Sengkuni pun menyusun tipu muslihat bersama Guru Arjuna menemui Arjuna dan mengatakan pernikahan antar sepupu itu tidak baik, selain itu sengkuni juga menggunakan hitung2an weton (hari kelahiran) rumit yang kesimpulannya jika Gathotkaca-Dewi Pergiwa menikah akan berakhir malapetaka. Pernikahan Gathotkaca-Dewi Pergiwa yang sudah dirancang pun dibatalkan. Ini meremukkan hati Gathotkaca, yang memasuki fase galau, minggat dari rumah, bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara terbang tinggi terus menukik membenturkan kepala ke gunung, tapi gunungnya yang retak 
Gathotkaca Klamben

Akhirnya Gathotkaca mendapat petuah, kalau memang kau cinta ya perjuangkan, kalau gak bisa lewat jalan depan ya lewat jalan belakang. Akhirnya Gathotkaca menemui Pergiwa di kediaman Arjuna melalui jalan belakang dan diketahuilah bahwa Pergiwa juga mencintainya dan sedih karena dijodohkan dengan Lesmana Mandrakumara. Akhirnya diculiklah Dewi Pergiwa yang menimbulkan kemarahan Arjuna, Arjuna mengadu ke Werkudara kakaknya, Werkudara marah, tapi memberikan respon yang setengah jumawa karena tau bahwa mereka berdua saling mencinta. Akhirnya terjadilah pertarungan, tepatnya pemukulan satu pihak Arjuna terhadap Gathotkaca yang pada akhirnya Arjuna menyadari Gathotkaca-Dewi Pergiwa saling mencinta dan akhirnya memberikan restunya.
Gathotkaca Gagrag Banyumas

Kisah ini diakhiri dengan Perang Bharatayudha dimana Gathotkaca menjadi panglima perang Pandawa. Di medan pertempuran dia melawan Raden Karna yang masih terhitung pamannya. Gathotkaca bertarung dengan hebat tanpa ada yang bisa menghentikan. Akhirnya Karna dibujuk oleh pihak kurawa untuk melepaskan senjata Kunthawijaya yang takdirnya musti menyatu dengan warangka/sarungnya, awalnya Karna menolak, tapi karena kurawa terdesak akhirnya dilepaskanlah Senjata Kuntha yang mengejar warangkanya yang menyatu dengan tubuh Gathotkaca. Gathotkaca yang mencoba terbang menghindar dikejar tanpa ampun oleh senjata Kuntha untuk menepati takdir ” Pusaka manjing warangka”. Gathotkaca gugur dengan tragis di medan perang untuk membela Keluarganya dan membela kebenaran.

Demikian tentang Gathotkaca Sang Satrua Pringgandani

wassalam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar